hujan baru selesai berhent,i lalu
sore itu sengaja mengejar bus TM menuju pusda
selain ada pertemuan, alasanku bertambah kuat
tak lain alasannya karena saya semangat mau nanya “bibit cabe” disana
ingin memberikan itu pada anak-anak disekolah
agar mereka dapat bercocok tanam di halaman sekolah
ya, di depan pusda itu kan ada orang yang jual tanaman fikirku
ketika sampai kenapa aku bersemangat sekali ya,
itu mungkin karena baru sekali, sering kali hanya numpang lewat saja
dengan sedikit terengah-engah aku masuk mencari orang yang jaga disana
*kikuk, tolek kiri kanan gak ada orang
“kemana ya yang jaga, tempatnya bagus dan tanaman yang rapi tersusun”
tiba-tiba lelaki berkaos putih muncul *jreng2
“nyari apa dek”
dengan semangat dan lantang aku jawab 😀
“pak, jual bibit cabe?”
lalu,.
ekspresi bapak itu mulai berubah,. hmm,. “bibit cabe?”
“iya pak, bibit cabe ada kan pak?” *pede
tetapi keyakinanku mulai luntur dan ragu
ketika melihat sekeliling itu penuh dengan tanaman bunga
dengan mengerutkan dahi si bapak bilang ;
“keringkan aja biji cabenya dek lalu ditanam”
lalu, dengan lugunya kujawab “jadi dsini gak ada ya pak, tanaman bunga semua?”
sambil senyum bapaknya jawab “iya”
“yaudah pak, makasih :D”
diperjalanan menuju tempat pertemuan, aku berfikir keras
“mana ada orang jual bibit cabe, dimana letak untungnya kalo itu dijual, toh mudah menanamnya”
“ini aku yang sok tau, kelewat pinter atau memang cerdasnya telat”
hemmm, sekali-sekali menertawakan diri sendiri itu perlu,.
*tutup muka,. semoga bapaknya gak inget kalo pernah ditanya “bibit cabe”
la la la *ignore
madrosah
So Which Blessings of Your Lord Will You Deny~?
“Al-ummu madrosatul uula… Ibu adalah sekolah atau pendidik pertama bagi anaknya. Ibu bagaikan sebuah sekolah apabila engkau menyiapkannya.. Engkau telah menyiapkan bangsa yang berkepribadian.”
Setiap perempuan adalah guru dan pengajar. Paling tidak, guru dan pengajar bagi anaknya sendiri. Sehebat-hebatnya guru di luar sana, tak ada guru sehebat ibu yang selalu mengajar dan mendidik anaknya hampir 24 jam penuh. Karena pelajaran kehidupan itu bukan hanya membaca atau berhitung. Ada pelajaran yang jauh lebih penting dari itu..
View original post 1,056 more words
🙂
So Which Blessings of Your Lord Will You Deny~?
“Kapan nikah?”
Satu pertanyaan yang selalu terasa beda bagi para pemuda yang sedang dalam penantian akan separuh jiwanya. Ada yang dag-dig-dug, cuma mesam-mesem, ada juga yang kontan langsung galau. Halah lebay. Tapi kenyataannya gitu lho, coba aja yang masih single dan dalam masa-masa itu, jujur deh. Apalagi tiap dengar kalimat “Bila Hati Rindu Menikah”..
Aha! :))
View original post 1,023 more words
memang danboo itu gak pernah senyum ya,.
kok bisa sih, datar tanpa ekspresi
kenapa orang yang punya ide buatnya menjadikan mukanya begitu polos
tapi ia imut dan sangat menggemaskan
kali ini ketemu lagi dengan boneka kardus itu, menatap langit di depan kaca jendela
sepertinya ia selalu berfikir
saat kubuka file ku, kenapa banyak danboo disini
sampai aku bilang “bunda suka danboo”
“kalo begitu nanti aku buat danboo buat bunda” sahutnya
kini aku tau kenapa danboo itu tanpa ekspresi
karena ia sama dengan perasaan yang selalu berubah-ubah
dan aku ingin seperti danboo yang begitu tegar
dimarahi, dikasihi, diberi tanggung jawab itu semua karena cinta